Seni Menguasai Lawan Bicara

Ini Ceritaku
3 min readJul 17, 2021

--

Seni Menguasai Lawan Bicara, by William Andromeda
Mojokstore.com

Awal banget aku melihat sampul buku ini, yang terlintas di pikiranku adalah ddih kenapa harus pakai kata ‘menguasai’ sih? Sangat terdengar sombong dan isinya pasti menggurui nih. Hehehe

Sampai di bab 6, aku sama sekali belum berubah pikiran, aku tetap aja kekeuh bahwa pemilihan kata di judulnya tuh salah, harusnya memahami bukan menguasai. Opiniku didukung dengan isi buku ini yang dari awal hingga bab 6.

Hingga akhirnya, aku tiba di bab 12 dan mulailah aku bisa memahami kenapa menggunakan kata ‘menguasai’ bukan ‘memahami’.

Okey, anyway buku ini adalah salah satu buku yang isinya ga bertele-tele, padat tapi juga sekaligus ringan. Hal-hal yang dijelaskan pun sangat relatable dalam kehidupan sosial. Terdiri atas 19 bagian dengan total halaman kurang lebih 155.

Untuk aku, membaca buku ini mempertajam kesotoyan aku mengenai cara orang berkomunikasi. Yup, mempertajam karena sebenarnya isinya tidak jauh beda dengan tips-tips berkomunikasi yang sering kita temui di artikel-artikel self improvement di platform artikel atau di akun-akun self improvement media sosial. Cuman emang agak sedikit lebih rinci dan penjabaran poin-poin yang cukup lengkap. Kata aku sih, meskipun buku ini ditulis oleh satu orang, tapi cukup sudut pandang yang dipakai tidak hanya satu titik, cukup memberikan banyak pandangan atas situasi yang berbeda dan kondisi yang berbeda dalam satu poin.

Jenis komunikasinya juga cukup lengkap sih, mulai dari menanggapi curhat, menanggapi perdebatan, komunikasi formal, negosiasi, bahkan persuasi. That’s why akhirnya aku sepakat untuk memilih kata ‘menguasai’ di judulnya dan buku ini menurut aku perlu banget dibaca oleh setiap orang. Biar apa? Biar orang tuh tau cara berkomunikasi yang baik. Aku pribadi sangat sangat terkesan dengan orang yang komunikasi personalnya bagus. Sangat terkesan! Karena komunikasi itu adalah representasi hati seseorang, menurut aku sih. Agak lebay ya? wk

Ada beberapa kalimat yang aku highlight dari buku ini, meskipun sebenarnya aku sendiri belum selesai baca wkwk. Misalnya ini nih

Kunci membangun karisma adalah kemampuan dan cara Anda dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Satukan pikiran, kata, dan perbuatan lalu jalani kehidupan Anda dengan integritas pribadi yang konsisten.

Pastikan setiap hari Anda berlatih emosi dan perilaku Anda supaya mampu menghasilkan hal-hal baik dari kepribadian Anda.

Kepercayaan itu ibarat orang yang saling memberi dan menerima.

Kalau bicara adalah perak dan diam itu adalah emas, maka pendengar yang baik lebih mulia dari keduanya.

-William Andromeda

Keren ya?!

Tapi ada dua hal yang menurut aku lumayan mengganggu di dalam buku ini, banyak banget typonya wkwk. Aku gatau ya, karena ngejar target atau gimana, tapi seharusnya untuk buku yang udah cetakan kedua sih typo-typo yang parah ini udah ga ada lagi, seharusnya. Abis itu aku kurang suka pemilihan kata sapaan Anda-nya. Kalau aku sih lebih suka pake kata ‘kamu’ ya daripada ‘anda’, jadi aku merasa emang ada sedikit gap antara penulis dan pembaca.Tapi yaudalahya, ga akan ada buku atau tulisan yang sempurna karena buku dibuat dan diedit oleh manusia. Kan emang kesempurnaan hanya milik Allah :)

Keknya kalau semua orang udah ngerti cara komunikasi yang baik, kita makin kesulitan buat membedakan mana orang yang jujur, bohong, tulus, atau peres wkwk. Kalo kek gitu, mesti cari teori komunikasi baru nic kita. Tapi yaa namanya juga human, berdinamika.

--

--

Ini Ceritaku

Cara terbaik belajar adalah mendengarkan banyak hal dengan teliti, resapi, renungkan, dan tulis. Setelah itu baca dan koreksi sendiri di lain waktu. Ya gak?